PROPOSAL
PTK
Penerapan
Metode Muhadasah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Keberhasilan
Siswa Kelas III MTs. Wahid Hasyim Batang
Memenuhi Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu
H. Bisri Mustofa, M.A
Disusun oleh:
Devi Zuliyanti Khasanah
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar
pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi
tahu sepanjang hidupnya. Sedangkan proses belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam
konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,
sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap.
Tujuan pengajaran bahasa Arab menentukan approach, metode dan
teknik pengajaran bahasa itu. Approach yang di dalam bahasa Arab disebut al-madkhol
adalah seperangkat asumsi mengenai hakekat bahasa dan hakekat belajar mengajar
bahasa. Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi
bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang lain
dan semuanya berdasarkan atas approach yang telah dipilih. Teknik yaitu apa
yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas dan merupakan pelaksanaan dari metode.
Dengan lain perkataan, approach, metode dan teknik mempunyai hubungan yang erat
sekali dengan tujuan pengajaran bahasa. (Arsyad, 2002)
Oleh karena itu tujuan pengajaran suatu bahasa haruslah dirumuskan
sedemikian rupa agar arah yang akan dituju tepat mengenai sasaran. Pengajaran
bahasa Arab menurut Masri bertujuan :
a.
Memberikan
pengetahuan dan kemahiran berbahasa Arab kepada siswa sebagai salah satu bahasa
ilmu pengetahuan dan komunikasi
b.
memberikan
kemampuan berbahasa Arab kepada siswa agar dapat berbicara, membaca, dan
menulis
c.
menyiapkan
siswa supaya memiliki pengetahuan dan kemampuan berbahasa Arab sebagai syarat
untuk melanjutkan studi ke dalam dan ke luar negeri yang menggunakan bahasa
Arab
d.
menyiapkan
siswa supaya mampu berbahasa Arab sebagai bekal untuk bekerja pada
bidang-bidang yang menggunakan bahasa Arab seperti informasi, pariwisata,
pelayanan jasa baik di dalam maupun di luar negeri terutama di Timur Tengah
e.
siswa
dapat memahami Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam.
Dalam
mengajarkan bahasa Arab hendaknya dimulai dengan percakapan, meskipun dengan
kata-kata yang sederhana yang telah dimengerti dan dipahami oleh anak didik.
Selain itu diharapkan untuk mengaktifkan semua panca indra anak didik, lidah
harus dilatih dengan percakapan, mata dan pendengaran terlatih untuk membaca
dan tangan terlatih untuk menulis dan mengarang, serta mementingkan kalimat
yang mengandung pengertian dan bermakna.
Nilai
pengajaran bahasa Arab merupakan efek dari pengajaran bahasa terhadap manusia
dan sejauh mana efek tersebut berfungsi terhadap diri manusia. Secara garis
besar nilai pengajaran bahasa itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.
Nilai
Material. Dalam pengajaran bahasa diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan
mengenai seluk beluk bahasa, misalnya gramatika bahasa, perbendaharaan
bahasa/kata, pembentukan kata, perkembangan bahasa, peribahasa, dan sebagainya.
2.
Nilai
Formil (Pendidikan). Setiap guru yang mengajar tidak lepas daripada penggunaan
bahasa. Pengajaran tanpa menggunakan bahasa yang baik akan menghasilkan
pengetahuan yang tak karuan ujung pangkalnya. Dalam mengajar guru hendaknya
introspeksi terhadap bahasa yang dipergunakannya dalam menyampaikan setiap
bahan pelajaran kepada anak didiknya. Dengan mengajar guru melatih anak
didiknya dengan bahasa yang baik, benar, jelas dan terang. Guru berbuat,
bertindak dan berbicara (berbahasa) harus dapat menjadi suri tauladan dan
contoh yang baik bagi anak didiknya.
3.
Nilai
Praktis. Ketrampilan dan kepandaian berbahasa pada seseorang berarti sanggup
mendengar, menangkap, menanggapi dan mengingat sebaik-baiknya setiap apa yang
didengar atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya. (Shadry, 1980 :
28)
Adapun
penyebab gagalnya suatu pengajaran bahasa asing terutama bahasa Arab menurut
Prof. Dr. Azhar Arsyad (2002: 35) ialah: anak didik tidak produktif, anak didik
mempunyai sifat ketergantungan, tidak ada komunikasi humanistik antara orang-orang
yang ada di dalam kelas, perhatian tidak terfokus, tidak terlibat secara utuh,
anak didik terlalu sering disuruh "Menghafal".
Bermula
dari permasalahan di atas itulah penulis bermaksud untuk membahas salah satu
metode pengajaran bahasa yang baik dan menyusun Proposal Penelitian Tindakan
Kelas ini dengan memberi judul "Penerapan
Metode Muhadasah dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan
Keberhasilan Siswa Kelas III MTs. Wahid Hasyim Batang".
B.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan
latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas maka permasalahan yang
akan dibahas sebagai berikut:
1.
Bagaimana
penerapan metode muhadasah terhadap siswa kelas III dalam meningkatkan
keberhasilan pembelajaran bahasa Arab di MTs. Wahid Hasyim Batang?
2.
Bagaimana
hasil peningkatan keberhasilan siswa kelas III MTs. Wahid Hasyim Batang dalam
Pembelajaran Bahasa Arab dengan metode muhadasah?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah penulis paparkan, maka tujuan penelitian dalam
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui penerapan metode muhadasah terhadap siswa kelas III dalam
pembelajaran Bahasa Arab di MTs. Wahid Hasyim Batang.
2.
Untuk
mengkaji hasil peningkatan keberhasilan siswa kelas III MTs. Wahid Hasyim
Batang dalam Pembelajaran Bahasa Arab dengan metode muhadasah.
D.
Manfaat Penelitian
Dengan terungkapnya beberapa masalah tentang penerapan metode
muhadasah ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:
(1)
Siswa
a.
Agar
anak didik dapat melafadzkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab dengan
mahir dan benar.
b.
Melatih
pengucapan anak didik untuk terampil berbahasa Arab.
c.
Melatih
anak didik agar baik ucapannya dan melatih jiwa serta mental yang disiplin.
d.
Melatih
siswa agar terbiasa berbicara bahasa Arab di kelas.
(2)
Guru.
a.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk berlatih bertanya di kelas dengan bahasa Arab.
b.
Memberikan
semangat/dorongan terhadap anak didik supaya memiliki keberanian dalam berbicara
bahasa Arab.
c.
Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
(3)
Sekolah.
Mengembangkan
kemauan, minat, usaha, dan perhatian siswa melalui berbagai acara yang
berhubungan dengan pengajaran bahasa Arab seperti diadakannya lomba pidato
bahasa Arab di sekolah maupun antar sekolah lain.
(4)
Pengembang Kurikulum.
Penerapan
metode muhadasah pada siswa ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian
pendidikan dan sebagai pengalaman para pengajar bahasa dalam menghadapi peserta
didik yang sulit memperoleh bahasa Arab.
(5)
Khasanah Ilmu.
a.
Sebagai eksperimen lanjutan di kelas-kelas bahasa
dalam rangka meningkatkan pemerolehan bahasa Arab di Indonesia.
b.
Melahirkan
pemikiran-pemikiran baru dalam bidang pengajaran bahasa Asing terutama bahasa
Arab.
E.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat
diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah
mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan
dasar, kemudian membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu
diuji (dibawah kebenaran). Inilah hipotesis.
Oleh karena itu dalam merumuskan hipotesis peneliti harus berpikir
bahwa hipotesisnya itu dapat diuji. Selanjutnya peneliti akan bekerja
berdasarkan hipotesis ini. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna
untuk membuktikan hipotesis.
Terhadap
hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap :
- Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian).
- Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Persyaratan
hipotesis menurut Suharsimi Arikunto (1992 : 65) adalah sebagai berikut :
- Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
- Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variable.
- Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Jika
metode muhadasah itu dapat diterapkan terhadap siswa kelas III MTs. Wahid
Hasyim Batang maka tingkat keberhasilan dalam pembelajaran bahasa Arab akan
meningkat.
F.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup
dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah masalah peningkatan keberhasilan dan prestasi belajar siswa.
2.
Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada
siswa kelas III.
3.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di III MTs. Wahid Hasyim
Batang
4.
Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester
I.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Metode
Metode
adalah cara yang teratur dan sitematis untuk mencapai tujuan, cara-cara yang
dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran. Prof. Dr. Winarno Surahmad (1986) menegaskan bahwa metode
pengajaran adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Makin baik metode yang diterapkan, maka makin efektif pencapaian
tujuan. Sedangkan untuk menetapkan apakah sebuah metode dapat disebut baik
diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor yang di antaranya adalah
tujuan yang akan dicapai dan yang merupakan faktor utama.
Adapun
yang dimaksud metode pengajaran menurut Abu Bakar Muhammad (1981) adalah
sebagai suatu aturan yang dilalui oleh guru di dalam menyampaikan pelajarannya,
agar dapat sampai pengetahuan itu kepada pikiran siswa dengan bentuk yang baik
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Metode
dalam pembelajaran banyak sekali jenisnya, karena metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
1)
Tujuan
yang beragam jenis dan fungsinya
2)
Peserta
didik yang beragam tingkat kematangannya
3)
Situasi
yang beragam keadaannya
4)
Fasilitas
yang beragam kualitas dan kuantitasnya
5)
Pribadi
guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
Metode
Pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Metode Pengajaran dipilih
berdasarkan dari atau dengan pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Begitu pula oleh karena metode merupakan bagian yang
integral dengan sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan
dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Hal ini berarti pula bahwa di
dalam memilih metode yang akan dioperasikan dalam interaksi belajar mengajar,
senantiasa dengan mempertimbangkan komponen sistem pengajaran yang lain.
Para
pendidik (guru) harus memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya, yang
dipandang lebih efektif dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan dan
pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik siswa.
Jadi
jelaslah bahwa metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan, makin tepat metodenya diharapkan main efektif pula pencapaian
tujuan tersebut.
Penggunaan
metode yang tepat alam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi hasil yang
ingin dicapai. Jadi antara metode dan materi yang disampaikan harus ada
keserasian. Apabila antara keduanya terjadi kesenjangan maka tujuan yang
dicita-citakan tidak akan tercapai. Dengan demikian metode menempati peranan
yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Untuk itu
metode harus mendapatkan perhatian dari para pendidik.
Dalam
penggunaan metode selain kesesuaian dari materi seorang guru harus menyesuaikan
dengan kondisi dan suasana kelas, jumlah kelas.
Demikian juga
tingkat intelektual, perbedaan kesanggupan dan kecepatan.
Dalam
sebuah buku yang berjudul Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Prof. Dr. Azhar
Arsyad (2002 : 24) mencatat ada enam unsur dasar dari suatu metode, yaitu :
a)
Authority,
yaitu adanya semacam ثقة dari seorang guru, membuat murid yakin dan percaya pada dirinya
sendiri.
b)
Infantilisasi,
murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima "authority" dari
guru. Ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak
kecil.
c)
Dual
komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan
semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang guru.
d)
Intonasi,
guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga intonasi yang berlainan.
e)
Rhythm,
yaitu pelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti sejenak di antara
kata-kata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama dalam.
f)
Keadaan
Pseudo-Passive, keadaan murid rileks tetapi tidak tidur sambil mendengar irama
musik.
B. Metode Muhadasah
Pelajaran
muhadasah merupakan pelajaran bahasa Arab yang pertama-tama diberikan.
Sebab tujuan utama pengajaran bahasa Arab adalah agar siswa mampu
bercakap-cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari dengan berbahasa Arab
dan membaca Al-Qur'an, dalam shalat dan do'a-do'a, yang disebut berbahasa itu
adalah berbicara lisan.
Metode
muhadasah yaitu cara menyajikan bahan pelajaran bahasa Arab melalui percakapan,
dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid dan antara murid
dengan murid, sambil menambah dan terus memperkaya perbendaharaan kata-kata.
Tujuan pengajaran muhadasah :
a.
Melatih
lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap dalam bahasa Arab.
- Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia internasional yang ia ketahui.
- Mampu menerjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, TV, tape recorder.
- Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan Al-Qur'an, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.
Saran-saran
yang harus diperhatikan dalam pengajaran bahasa Arab yang menggunakan metode
muhadasah :
a)
Pembicaraan
yang fasih di hadapan murid.
b)
Ditekankan
penyusunan jawaban murid dalam kalimat yang sempurna.
c)
Pembetulan
kesalahan ucapan murid harus diperhatikan.
d)
Murid
harus menghafal kalimat-kalimat yang terpilih, sesuai dengan tingkat
pemikirannya.
e)
Mengulang-ulang
pertanyaan dengan susunan kalimat yang berbeda-beda, di mana jawabannya sesuai
dengan bentuk pertanyaan sedapat mungkin.
f)
Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan sekitar yang sudah ada dalam pengetahuan murid.
g)
Bahan
muhadasah itu harus seuai dengan tingkat umur dan kemampuan mereka.
h)
Guru
harus memilih kata-kata baru yang sulit yang sesuai dengan pengetahuan mereka.
i)
Guru
harus menggunakan berbagai alat peraga yang lazim untuk memudahkan pemahaman
mereka terhadap pelajaran itu. (Muhammad: 1981: 58)
Metode
mengajarkan muhadasah:
1)
Mempersiapkan
acara/materi muhadasah dengan matang dan menetapkan topik yang akan disajikan.
2)
Materi
muhadasah hendaklah disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan anak
didik.
3)
Menggunakan
alat peraga sebagai alat bantu muhadasah.
4)
Guru
hendaklah menjelaskan terlebih dahulu arti kata-kata yang terkandung dalam
muhadasah, dengan menuliskannya di papan tulis.
5)
Pada
muhadasah tingkat lebih tinggi, anak didiklah yang lebih banyak berperan,
sedangkan guru menetukan topik yang akan dimuhadasahkan.
6)
Setelah
muhadasah selesai dilakukan, guru kemudian membuka forum soal jawab dan hal-hal
yang perlu untuk didiskusikan mengenai muhadasah yang baru saja selesai.
7)
Penguasaan
bahasa secara aktif.
8)
Di
dalam kelas, guru harus selalu berbicara di dalam bahasa Arab.
9)
Jika
muhadasah akan dilanjutkan kembali pada pertemuan berikutnya, maka guru
menetapkan batas dan materi pelajaran yang akan disajikan berikutnya, agar
siswa dapat lebih mempersiapkan dirinya.
10)
Mengakhiri
pertemuan pengajaran, dengan memberi dorongan dan semangat siswa untuk lebih
giat belajar.
C. Keberhasilan Belajar Mengajar
Suatu proses
belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila
hasilnya memenuhi tujuan instruksional khusus dari bahan tersebut. Yang menjadi
petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah :
1.
Daya
serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik
secara individual maupun kelompok.
- Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Tingkat keberhasilan proses mengajar tersebut sebagai berikut :
a)
Istimewa/maksimal
: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
b)
Baik
sekali/optimal : apabila sebagian besar (76% s/d 99%) bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
c)
Baik/minimal
: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s/d 75% saja dikuasai oleh
siswa.
d)
Kurang
: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 66% dikuasai oleh siswa.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan :
a.
Tujuan.
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar.
- Guru. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
- Anak didik. Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah yang merupakan unsur manusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar serta sebagai hasil dari kegiatan itu yaitu keberhasilan belajar mengajar. (Djamarah : 1995 : 123)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaborasi, dan spiral,
bertujuan untuk melakukan perbaikan –perbaikan terhadap sistem, cara kerja,
proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu
kegiatan menguji cobakan suatu ideke dalam praktik atau situasi nyata
dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar.
B.
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Penelitian
Tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Wahid Hasyim Batang yang terletak di
jalan Wahid Hasyim, Warungasem, Batang, Jawa Tengah. Adapun pelaksanaan
penelitian pada semester I tanggal 4 bulan Agustus sampai 8 September 2015.
C.
Desain Penelitian
Desain
penelitian ini meliputi:
a.
Perencanaan
Tindakan
Penelitian ini memiliki rencana untuk memperbaiki efektifitas dan
efisiensi kinerja menuju proses
keberhasilan belajar mengajar bahasa Arab di kelas III MTs Wahid Hasyim Batang,
dengan menerapkan metode muhadasah sesuai dengan materi pengajaran yang disampaikan.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus – 8 September 2015
dengan enam kali pertemuan tepatnya tiap-tiap hari Selasa, sebab hari Selasa
adalah hari mengajar untuk mata pelajaran bahasa Arab di kelas III MTs Wahid
Hasyim Batang. Berbagai alat pengajaran yang digunakan penulis untuk meneliti
adalah: Buku Pelajaran Bahasa Arab untuk MTs.
b.
Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan tindakan penelitian ini disesuaikan dengan rencana
tindakan pembelajaran di atas yang difokuskan pada hari Selasa sebagai hari
mengajar untuk mata pelajaran bahasa Arab. Adapun kegiatan-kegiatan pelaksanaan
tindakan tersebut sebagai berikut :
Pertemuan I
(Selasa, 4 Agustus 2015)
A. Tahap awal :
a.
Salam
pembukaan
B. Tahap inti :
Perkenalan
antara penulis dengan siswa :
a.
Memperkenalkan
diri satu persatu yang dimulai dari penulis dan dilanjutkan dengan siswa
b.
Memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penulis di MTs Wahid Hasyim Batang
C. Tahap akhir :
Peneliti menutup pertemuan
Pertemuan II
(Selasa, 11 Agustus 2015)
A. Tahap awal :
a.
Salam
pembuka
b.
Presensi
siswa
B. Tahap inti :
a)
Penulis
memulai pelajaran dengan muhadasah bahasa Arab
b)
Penulis
menjelaskan tentang materi pelajaran
C. Tahap akhir
:
a.
Penulis
memberikan semangat tentang pelajaran muhadasah
- Salam penutup
Pertemuan III
(Selasa, 18 Agustus 2015)
A. Tahap awal :
a. Salam
pembuka
b. Presensi
siswa
B. Tahap inti :
a.
Penulis
menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.
- Penulis meneruskan pelajaran berikutnya sambil mengamati siswa yang mempraktekkan dialog di depan kelas selama pengajaran berlangsung.
C. Tahap akhir
:
1.
Penulis
memberikan tugas untuk membuat kalimat dengan mufrodat yang terdapat di dalam
muhadasah tersebut
2.
Penulis
mengakhiri pelajaran dengan salam penutup
Pertemuan IV
(Selasa, 25 Agustus 2015)
A. Tahap awal :
a.
Salam
pembuka
- Presensi siswa
B. Tahap inti :
a.
Penulis
memulai pelajaran dengan muhadasah terlebih dahulu
- Penulis meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang diberikan pada minggu sebelumnya
- Penulis menyuruh sambil mengamati salah satu siswa untuk membacakan hasil pekerjaan rumah di depan kelas
- Penulis meneruskan pelajaran berikutnya
C. Tahap akhir
:
a.
Penulis
mengakhiri pelajaran dengan memberikan motivasi terhadap siswa
b.
Salam
penutup (do'a)
Pertemuan V (1
September 2015)
A. Tahap awal :
a.
Salam
pembuka
b.
Presensi
siswa
B. Tahap inti :
a.
Penulis
menanyakan kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya.
b.
Penulis
meneruskan pelajaran berikutnya sambil mengamati siswa yang mempraktekkan
dialog di depan kelas selama pengajaran
berlangsung.
C. Tahap akhir
:
a.
Penulis
memberikan tugas untuk membuat kalimat dengan mufrodat yang terdapat di dalam
muhadasah tersebut
b.
Penulis
mengakhiri pelajaran dengan salam penutup
Pertemuan VI
(Selasa, 8 September 2015)
A. Tahap awal :
1.
Salam
pembuka
2.
Presensi
siswa
B. Tahap inti :
1.
Penulis
menyimpulkan semua pelajaran yang telah diberikan kepada siswa
2.
Guru
memberi evaluasi kepada siswa tentang semua materi yang telah diajarkan
3.
Siswa
diminta untuk membuat kritik dan saran yang membangun terhadap penulis selama
proses pengajaran dan penelitian di kelas
C. Tahap akhir
:
1.
Penulis
mengucapkan salam perpisahan dan terima kasih kepada siswa jika selama
pengajaran dan penelitian terdapat kesalahan
2.
Salam
penutup (do'a)
c.
Analisis
dan Refleksi
Dalam
menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya
dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun
berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi. Mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses. Berikut ini
disajikan format pengamatan penulis terhadap siswa kelas III MTs Wahid Hasyim
Batang tentang penerapan metode muhadasah di kelas :
1.
Guru
memulai pelajaran dengan muhadasah terlebih dulu (observasi selama 15 menit
pada awal jam pelajaran) dengan frekuensinya
a.
Siswa
merespon kegiatan guru dengan antusias
b.
Siswa
mulai menyenangi pelajaran bahasa Arab
c.
Siswa
merasakan keadaan belajar di kelas nyaman
d.
Siswa
menganggap bahasa Arab itu mudah dipahami dan diterapkan di manapun berada,
baik di dalam/di luar kelas
- Setelah guru mempraktekkan muhadasah, kemudian bertanya kepada siswa tentang semangat dan keinginan mereka mempelajari bahasa Arab melalui metode muhadasah ini
a.
Sangat
semangat
b.
Semangat
c.
Cukup
semangat
d.
Tidak
semangat
Pemerolehan
data akan diketahui tingkat siswa yang mempunyai semangat dan keinginan dalam
mempelajari bahasa Arab melalui metode muhadasah.
d.
Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah kemampuan
berfikir siswa yang diperoleh dari pengamatan (observasi) terhadap siswa saat
penerapan pembelajaran berlangsung. Data untuk hasil penelitian diperoleh
berdasarkan nilai ulangan harian (test). Sumber data penelitian adalah siswa
kelas III sebagai obyek penelitian.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
1.
Wawancara
Wawancara awal
dilakukan pada guru dan siswa untuk menentukan tindakan. Wawancara dilakukan
untuk mengetahui kondisi awal siswa.
2.
Angket
Angket
merupakan data penunjang yang digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait
dengan respon atau tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran dengan
Metode Muhadasah.
3.
Observasi
Observasi
dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari
beberapa descriptor yang ada selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.
4.
Test
Test
dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang
diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Test tersebut berbentuk multiple
choice agar banyak materi tercakup
5.
Catatan lapangan
Catatan
lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian sehingga diharapkan
semua data yang tidak termasuk dalam observasi dapat dikumpulkan pada
penelitian ini.
Untuk
memperoleh data yang akurat, penulis membuat catatan-catatan dari hasil data
yang diperoleh selama penelitian berdasarkan perkembangan siswa setiap hari
setelah proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode muhadasah.
Selain itu penulis juga memperoleh data yang berasal dari :
a.
Pengamatan
partisipatif. Penulis terlibat langsung dan bersifat aktif dalam pengumpulan data.
- Pembuatan jurnal harian. Melalui kegiatan ini penulis dapat mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
- Observasi aktivitas kelas. Dilakukan pada saat proses pengajaran dengan menerapkan metode muhadasah di kelas.
- Interaksi pembelajaran di kelas. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru, atau siswa lain selama kegiatan belajar di kelas.
e.
Analisis data
1.
Kemampuan Berfikir
Kualitas
pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubric. Kemudian untuk
mengetahui peningkatan skor kemampuan berfikir, pertanyaan dan jawaban yang
telah dinilai dengan rubric pada siklus I dibandingkan dengan pertanyaan dan
jawaban yang telah dinilai dengan rubric pada siklus II.
2.
Hasil Belajar
Hasil belajar
pada aspek kognitif dari hasil test dianalisis dengan teknik analisis evaluasi
untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
Caranya adalah
dengan menganalisis hasil test formatif dengan menggunakan criteria ketuntasan
belajar.
f.
Jadwal Penelitian
Jadwa
penelitian yang direncanakan adalah pada semester II tahun ajaran 2015-2016.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Prof., Dr., Bahasa
Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran). Pustaka
Pelajar. Makasar. April. 2002.
Arikunto,
Suharsimi, Prof., Dr., Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek)
Edisi Revisi V. Jakarta. Rineka Cipta. 2002.
Djamarah, Bahri, Syaiful, Drs., dkk.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta : 2002.
Masri, Nasir, Drs., dkk, Pelajaran
Bahasa Arab untuk SMA. Team Penyusun Pelajaran Bahasa Arab MGMP Bahasa Arab
Jatim. Oktober. 1992.
Shadry, Abdur Ro'uf, Drs., Nilai
Pengajaran Bahasa Arab dan Sejarah Perkembangannya. Bandung. Bina
Cipta. 1980.
Yusuf, Tayar, Drs, H., dkk., Metodologi
Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 1997.
imtiyaz mbak...
BalasHapussyukron katsiron
BalasHapussyukron katsir mbak...
BalasHapussyukron mba
BalasHapus